DAERAH, Lokacita: Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Barat mempertanyakan Kinerja BUMD PT Migas Hilir Jabar yang mengalami kerugian.
Diketahui, PT Migas Hilir Jabar merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi.
Hal tersebut, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 17 tahun 2013. Serta bertujuan untuk mengelola potensi dan sumberdaya energy di Jawa Barat.
Ketua Bidang Soskesra Bakdo HMI Jabar Fajar Alamsyah mengungkapkan bahwa banyak permasalahan yang terjadi di BUMD PT. Migas Hilir Jabar, sampai para pimpinan BUMD tersebut yang mengundurkan diri.
“Banyak permasalahan di PT Migas Hilir Jabar, dari mulai mengalami kerugian. Beberapa pimpinan sudah mengundurkan diri dan membuat kami heran, saat ada permasalahan malah seolah lepas tanggung jawab. Seharusnya perusahaan sedang tidak sehat di sembuhkan,” ungkap Fajar, Sabtu (30/09/2023).
Dirinya menyebut bahwa BUMD tersebut semua bernama PT Migas Hulu Jabar, menjadi PT Migas Utama Jabar dan PT Migaa Hilir Jabar.
“Yang saya ketahui bahwa BUMD Provinsi Jawa Barat ada PT Migas Hulu Jabar yang berubah nama menjadi PT Migas Utama Jabar (MUJ) dan ada PT Migas Hilir Jabar,” ujarnya.
Pertanyakan Keberadaan PT Migas Hilir Jabar
Fajar juga mempertanyakan keberadaan PT Migas Hilir Jabar ini apakah sudah di bubarkan atau sudah holding.
“Tentu dalam hal ini saya sangat menyayangkan Perseroan strategis yang di bentuk untuk memberikan PAD, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat justru tidak jelas manfaatnya,” ungkapnya
Selain itu, Fajar mempertanyakan kinerja DPRD Provinsi Jawa Barat yang mempunyai fungsi legislasi, anggaran, pengawasan.
“Apakah melakukan pansus atau tidak untuk mengevaluasi permasalahan-permasalahan di BUMD Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya.
Dalam hal ini Badko HMI Jawa Barat meminta kepada Aparat Penegak Hukum agar di lakukan pendalaman dan mengaudit keuangan atas permasalahan kerugian tersebut.
“Nilai penyertaan modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke PT Migas Hilir Jabar sebesar 35.000.000.000.00 dengan kepemilikan 70%. Merujuk Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Lk Unaudited PT Migas Hilir Jabar Tahun 2020 Rp. 16.896.300.252,30 Tahun 2021 Rp. 4. 305.708.783,60,” pungkasnya