Daerah, Lokacita: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat dan DPR RI sambangi Kabupaten Cianjur pada Selasa (24/10/2023) untuk melakukan sosialisasi penurunan angka stunting di Indonesia.
BKKBN Jabar bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI memang gencar melakukan sosialisai untuk percepatan penurunan stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, Fazar Supriadi Sentosa mengakatakn jika tujuan dari kegiatan sosialisasi tersebut adalah sebagai upaya menciptakan generasi muda yang sehat yang berkualitas.
“Maka dari itu, anak di Indonesia harus terhindar dari stunting,” ungkap Fazar.
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Fazar BKKBN Jabar sudah membentuk tim pendamping yang ditempatkan di setiap desa.
“Tugasnya adalah untuk mendampingi pengantin, karena dari rumah tangga baru inilah awal mula pembinaan keluarga, termasuk pola asuh anak dilakukan dengan benar atau tidak,” ungkapnya.
Fazar menekankan jika di seribu hari pertama kelahiran, akan menjadi perhatian khusus bagi BKKBN untuk mengantisipasi bayi stunting.
Sementara itu, Ono Surono, anggota DPR RI Komisi IX menyampaikan pentingnya penanganan kasus stunting ini harus dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak.
“Persoalan stunting tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja, dibutuhkan saling sinergi untuk mengatasi stunting.
Ono memaparkan terkait permasalahan stunting menjadi salah satu ancaman besar bagi kehidupan bangsa. Ditambah Indonesia akan menghadapi generasi Indonesia emas pada 2045.
“Akan sulit bersaing dengan bangsa lain jika generasi kita masih dihantui oleh stunting,” ungkap Ono.
Oleh sebab itu, Ono menyampaikan pentingnya pemberian nutrisi dan asupan makanan bergizi pada bayi maupun anak-anak dan harus secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.