Rabu, Januari 15, 2025
spot_img

Dokter Gadungan Terungkap Setelah 2 Tahun Lakukan Penipuan

DAERAH, Lokacita: Seorang dokter gadungan yang bernama Susanto sedang ramai diperbincangkan. Hal ini karena kelakuannya baru terbongkar setelah 2 tahun lamanya bertugas.

Tersangka diketahui menjadi pekerja paruh waktu di Klinik Occupational Health and Industrial Hygiene (OHIH), cabang dari rumah sakit PHC.

Menurut manajemen PT PHC, dilansir dari CNN, tersangka yang diduga melakukan penipuan dengan memalsukan dokumen agar bisa bekerja, itu ditempatkan di Klinik OHIH.

Sebagai informasi, OHIH merupakan klinik yang menangani pencegahan dan promotif. Klinik tersebut beroperasi di Jawa Tengah.

Kendati demikian, pihak manajemen menyatakan bahwa Susanto, “si dokter gadungan,” tidak pernah menangani pasien.

Manajemen PT PHC juga mengungkapkan akan mencari pengganti Susanto serta melakukan evaluasi pemeriksaan kesehatan dasar (PPD) pada para pekerja.

Sebelumnya, Susanto telah melakukan pemalsuan data dengan mengaku sebagai dokter dan bertugas di Rumah Sakit Primasatya Husada Citra.

Mirisnya, tindakan pria yang diketahui hanya memiliki ijazah SMA baru terlacak setelah 2 tahun.

Dilansir dari Suarasurabaya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim dalam konferensi pers (14/9) menyatakan aksi penipuan yang dilakukan Susanto bukan yang pertama kali.

Pada tahun 2006, si “dokter gadungan” pernah diterima di sebuah RS di Kalimantan Selatan sebagai dokter kandungan.

Aksinya terkuak tatkala dirinya grogi dan melakukan kesalahan saat penanganan operasi sesar. Ia kemudian dilaporkan dan dihukum 20 bulan penjara.

Suarasurabaya juga melaporkan, untuk melamar di RS PHC, Susanto mencuri data diri dari seorang dokter asal Bandung, Anggi Yurikno, yang kemudian diubah menjadi dokumen miliknya sendiri.

Data dari dokter asli Anggi Yurikno didapatkan dari sebuah aplikasi setelah dirinya melihat lowongan kerja sebagai dokter dari RS PHC.

Guna mempersingkat waktu, setelah Susanto mendapatkan data yang diperlukan, ia langsung mengganti foto dokter Yurikno dengan fotonya.

Aksinya terbongkar tatkala pihak manajemen RS PHC meminta berkas untuk kontrak perpanjangan kerja. Setelah diteliti, ternyata ada ketidaksesuaian data.

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait tenaga medis yang bertugas dan seleksi yang digunakan.

Bagikan

Komentar

Artikel Terkait
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
Google search engine
- Advertisment -
Google search engine

Terbaru