DAERAH, Lokacita: Anggota DPR RI Komisi IX Netty Prasetiyani bersama BKKBN Jabar mengelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana.
Kegiatan tersebut, berlokasi di Rabbani Dipati Ukur, Kec. Coblong, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).
Anggota Komisi IX DPR – RI, Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si, mengatakan, Program pemerintah harus dipahami oleh masyarakat dan turut aktif untuk keberhasilan program kegiatan.
“Masyarakat harus bersama-sama membangun keluarga untuk menghadapi berbagai macam masalah di Indonesia terutama peran keluarga,” ungkapnya.
Menurutnya, stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang pada anak yang terjadi sejak 1000 hari pertama kehidupan karena penyakit infeksi yang berulang. Pencegahan stunting dimulai dari keluarga masing-masing dengan sosialisasi sebagai upaya perbaikan bangsa.
“Stunting bila sudah lewat 2 tahun sulit diperbaiki, kecerdasannya terganggu dan tidak sebaik anak-anak setaranya, ungkap Netty.
“Visi membangun keluarga yg berkualitas diantaranya, menikah dengan perencanaan, membangun ketahanan keluarga, dan pengasuhan anak yg benar dan tepat,” pungkasnya.
Kepala Perwakilan Bkkbn Provinsi Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa, S.H, mengajak seluruh masyarakat untuk memperhatikan secara serius untuk stunting ini.
“Untuk di wilayah ini kondisi saat ini stunting sudah menurun. Mari kita bersama-sama utk menuntuskan kondisi ini agar di 2045 menjadi Indonesia Emas sesuai arahan Presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo,” ungkapnya.
Plt. Sekretaris Dinas DPPKB Kota Bandung, Dr. Nurhayati, M.H. Kes mengatakan Siapakah saja yg menjadi target sasaran intervensi stunting? Mereka adalah kelompok masyarakat yg rentan terdampak atau memberikan dampak menjadi stunting.
“Mereka adalah remaja/calon pengantin, calon ibu (ibu hamil), dan ibu menyusui dengan bayi usia 2 tahun. Persiapan semasa remaja menjadi awal penting dalam pencegahan stunting,” ungkapnya.
Dimulai Berprilaku Hidup Sehat
Menurut Nurhayati menjelaskan, saat remaja dimulai dengan berprilaku hidup sehat. Perilaku demikian dilanjutkan saat menjadi pengantin dan di masa kehamilan.
“Lalu saat, bayi sdh lahir, asupan gizi tetap dikonsumsi. Terkait pemantauan atas target sasaran pencegahan stunting sbgmana tsb di atas, pemerintah telah membentuk Tim Pendamping Keluarga untuk membantu mengarahkan masyarakat,” pungkasnya.