DAERAH, Lokacita: Kekeringan di Kabupaten Ciamis semakin hari semakin parah, mengakibatkan banyak masyarakat yang kekurangan air bersih.
Kekurangan air bersih yang terjadi di Ciamis merupakan dampak dari kemarau yang melanda juga fenomena yang para ahli menyebut kondisi ini dengan El Nino.
Bahkan hinggga hari ini, Minggu (17/09) menurut prediksi BMKG cuaca di Ciamis masih belum menampakan akan terjadi hujan tetapi cerah berawan.
Dilansir dari Tribunnews, BMKG Jabar memprediksi hujan akan turun di Ciamis dalam sekala kecil pada akhir Oktober sampai November mendatang.
Namun untuk saat ini, dengan kondisi kemarau yang berbeda dari beberapa tahun kebelakang, kekeringan masih akan terus melanda di beberapa daerah.
“Selain dari kondisi kemarau yang masuk kategori normal, El Nino dengan level sedang menyebabkan penurunan curah hujan yang tinggi” Ungkap BMKB dikutip Tribunnews.
Krisis air bersih di Ciamis akan cukup teratasi saat hujan turun. Namun, diprediksi daerah pertama yang akan turun hujan adalah Pantura Jawa Barat.
Sementara itu, untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di Ciamis, pemerintah daerah telah menurunkan bantuan air bersih pada daerah yang terdampak.
Bantuan berupa air bersih telah disalurkan, menurut laporan 7 ribu lebih warga terdampak kekeringan di Ciamis telah merasakan bantuan air bersih.
Menurut laporan Antara, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ciamis, Memet Hikmat mengungkapkan bahwa sampai saat ini tercatat 315 ribu liter air bersih telah didistribusikan.
Ribuan liter air tersebut didistribusikan pada 7.107 keluarga pada beberapa desa di 15 kecamatan. Secara keseluruhan sebanyak 20.960 orang telah menerima manfaat air bersih.
Tidak hanya BPBD senumlah instansi terkait juga berkontribusi dalam penyaluran air bersih di beberapa desa di Kabupaten Ciamis.
Penyaluran sendiri dilakukan menggunakan kendaraan truk tangki dari BPBD sebanyak 4 unit, satu unit dari PMI, satu unit truk tangki dari BAZNAS Ciamis, serta dua unit truk tangki dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Masalah sulitnya air bersih telah terjadi di Jawa Barat. Tidak hanya Ciamis, BPBD Jabar juga mencatat ada 15 Kabupaten/Kota yang mulai mengalami kesulitan air bersih dari Januari sampai September tahun ini.
Krisis air bersih paling parah terjadi di Bogor, dengan 71 desa terdampak kekeringan. Bantuan air bersih telah diberikan ke Kabupaten Bogor sebanyak 693 ribu liter.