DAERAH, Lokacita: Puluhan pelajar dari SMP Negeri 1 Pangandaran nyasar di TWA Cagar Alam Pananjung yang berlokasi di Pangandaran pada Sabtu (16/9) Malam.
BKSDA beserta Pemandu Wisata dan Tagana bertindak cepat melakukan pencarian pada anak-anak yang diduga tersesat akibat didak mengenal medan tersebut.
Setelah penyisiran lokasi dilakukan, akhirnya, pada sekitar pukul 19.30 WIB seluruh pelajar akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Hanya saja kondisi berbeda dialami beberapa pelajar putri yang tampak lemas akibat panik dan kehabisan tenaga.
Secara keseluruhan, korban yang tersesat berjumlah 22 orang, mereka terjebak di daerah Cagar Alam selama hampir 5 jam.
Menurut laporan Tribunnews, Ali Murdani, salah satu relawan Tagana yang terlibat mengungkapakan, dari semua korban 17 diantaranya merupakan pelajar SMP.
Para remaja yang tersesat di lokasi cagar alam merupakan warga lokal yang datang ke lokasi untuk “Botram” atau makan bersama.
Menurut informasi yang beredar, para siswa mengaku tersesat sekitar jam 2 siang, sementara itu laporan didapatkan oleh petugas pada setengah empat sore dari orangtua murid.
“Para siswa tersesat pada 14.00 WIB, orang tua murid melapor pada 15.30 Wib, saat itu juga petugas langsung berangkat ke lokasi” Ungkap Nana dikutip DetikJabar Sabtu (16/9) malam.
Para siswa SMP itu tersesat tatkala berencana mengunjungi air terjun yang berlokasi di dalam belantara hutan, karena kekurangan informasi terkait trek alhasil mereka lupa jalan pulang.
Lamanya proses evakuai lantaran lokasi pintu gerbang dan titik tersesat berjarak sejauh 4 kilometer. Selain lokasinya yang jauh, posisi para remaja ini juga berada di dataran tinggi.
Kepala BKSDA Pangandaran, Kusnandi mengatakan bahwa jarak antara pintu masuk dan lokasi sekitar 1,5 jam jalan kaki.
Ia juga mengungkapkan tidak ada korban dalam tragedi tersebut, semuanya selamat meskipun saat ditemukan para anak tampak lemas dan kelelahan.
Kusnandi mengimbau pada para pengunjung agar wajib melapor apabila akan masuk dan menuju suatu tempat di wilayah cagar alam.