Daerah, Lokacita: Ternak ayam pedaging di Kabupaten Ciamis menjadi salah satu sektor unggulan dalam pertumbuhan perekonomian daerah.
Dengan dukungan sumber daya alam dan manusia yang kuat, peternakan ayam ras pedaging telah menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat serta menjanjikan potensi ekonomi yang besar.
Rata-rata produksi mencapai 4,5 juta ekor per minggu dan enam kali siklus panen dalam setahun, industri ayam potong di Ciamis telah berhasil membangun 14 kandang closed house yang tersebar di 15 kecamatan dengan luas lahan mencapai di atas 100 hektar.
Closed house menjadi salah satu model investasi menarik yang membuktikan efisiensi dalam pengelolaan usaha peternakan.
Keberhasilan peternakan ayam pedaging ini tidak hanya berdampak pada perekonomian lokal Ciamis tetapi juga memasok kebutuhan protein hewani untuk pasar di luar daerah, terutama di wilayah Bandung dan Jabodetabek.
Selain itu potensi lainnya adalah ekspor ke negara seperti Malaysia, Singapura, dan Korea juga menjadi peluang yang menjanjikan bagi industri ini.
Tidak hanya itu, industri peternakan ayam pedaging di Ciamis juga berhasil mengelola limbahnya dengan efisien.
Kotoran ayam yang dihasilkan tidak hanya dianggap sebagai limbah, tetapi juga diolah menjadi kompos yang memberikan penghasilan tambahan bagi para peternak.
Dengan segala prestasi dan potensinya, peternakan ayam pedaging telah menjadi salah satu pilar utama dalam mengangkat martabat Kabupaten Ciamis sebagai pusat industri peternakan yang berdaya saing.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran serta aktif masyarakat serta dukungan pemerintah dalam pengembangan industri peternakan ayam pedaging yang berkelanjutan di daerah ini.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis, Giyatno, pada Kamis (25/04/2024) berbagi terkait keberhasilan peternakan ayam pedaging yang menjadi kebanggaan dalam meningkatkan potensi ekonomi Kabupaten Ciamis.
“Kami sangat bangga melihat pertumbuhan industri peternakan ayam pedaging di wilayah kami. Ini bukan hanya tentang hasil produksi yang meningkat, tetapi juga tentang dampak positifnya pada perekonomian lokal,” kata dia.
Menurut Giyatno yang menjadi faktor kunci di balik kesuksesan ini adalah komitmen peternak lokal dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi mereka.
Mereka, lanjut Giyatno mengadopsi praktik terbaik dan terus menerapkan inovasi dalam manajemen peternakan.
“Kami juga memberikan dukungan yang komprehensif kepada para peternak melalui pelatihan, bantuan teknis, dan akses ke pasar yang lebih luas untuk membantu mereka dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka,” ungkapnya.