Daerah, Lokacita: Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto, bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) gelar sosialisasi program pencegahan stunting di Kota Depok pada Sabtu (25/05).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, SH., serta drg. Nessi Annisa Handari, Kepala Dinas P3AP2KB Kota Depok.
Tujuan dilaksanakannya program tersebut adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang urgensi pencegahan stunting dalam rangka menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.
Wenny Haryanto menyampaikan pentingnya mencapai bonus demografi pada tahun 2045 dengan memiliki generasi muda yang sehat dan berkualitas.
“Untuk mencapai generasi yang berkualitas, kita harus memastikan bahwa tidak ada lagi balita di Indonesia yang mengalami stunting,” ungkap Wenny Haryanto.
Wnry juga mengungkapkan bahwa stunting menjadi perhatian nasional, sebagaimana diatur dalam Perpres 72 tahun 2021 yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting secara merata di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Depok.
Sementara itu, Fazar Supriadi Sentosa, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, menjelaskan bahwa program pencegahan stunting di Jawa Barat melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan kota.
Salah satu program utama dalam pencegahan stunting adalah penempatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas memberikan pendampingan kepada keluarga baru.
TPK terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB yang memberikan edukasi kepada keluarga dengan remaja, calon pengantin, ibu hamil, pascasalin, serta bayi baru lahir hingga usia 5 tahun tentang pola asuh anak serta berbagai cara untuk mencegah stunting pada anak-anak.
Drg. Nessi Annisa Handari menambahkan bahwa Pemerintah Kota Depok sangat berkomitmen terhadap upaya penurunan angka stunting. Salah satu langkah konkrit yang diambil adalah melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), yang memberikan pembinaan kepada keluarga yang memiliki balita.
Dirinya juga mengungkapkan pentingnya persiapan keluarga dalam menerapkan pola asuh yang optimal bagi anak-anak, termasuk dalam hal perilaku, kesehatan, lingkungan, dan pola makan.
Harapannya, melalui sosialisasi ini, kesadaran masyarakat akan meningkat sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam upaya menurunkan angka stunting.
Hal ini diharapkan dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, berkualitas, dan siap menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045.