Internasional, Sosio:Â Serangan Israel yang mengarah ke sekolah yang berada di Gaza Utara, mengakibatkan 20 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Hal demikian diumumkan oleh kementerian kesehatan setempat yang berada di palestina, Sabtu (04/11).
“20 Orang meninggal dunia dengan keadaan syahid dan puluhan orang terkena luka-luka. Semuanya dilarikan ke Rumah Sakit Al-Shifa di kota Gaza,” dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (04/11).
Mereka (pihak Kementerian) merilis ada beberapa mortir Tank yang langsung turun untuk menghancurkan sekolah yang menjadi target Israel.
Bukan hanya itu, rupanya pasukan pertahanan Israel (IDF) menyerang ambulans Rumah Sakit Al-Shifa yang sedang konvoi di area luar rumah sakit.
Sebuah organisasi yang berada di Palestina yaitu Masyarakat Bulan Sabit Merah mengatakan, bahwa salah satu ambulans nya terkena rudal Israel yang akan masuk ke rumah sakit, ada 15 korban yang meninggal dunia dan lebih dari 60 korban mengalami luka-luka.
“Saya merasa kasihan mendengar laporan, bahwa Israel menyerang Ambulans yang sedang konvoi akan masuk ke rumah sakit,jasad korban berserakan di luar pintu masuk dan itu sangat mengerikan”, ungkap Guterres dalam pernyataannya, dikutip dari kantor berita AFP.
Ada seorang jurnalis dari kantor berita AFP yang menyaksikan banyaknya jasad-jasad yang berserakan di laur halaman pintu masuk Rumah Sakit Al-Shifa.
Baca Juga: Fakta Menarik Celine Evangelista, Mulai Dari Dugaan Terseret Kasus Hingga Panggilan Papa
Rasanya penuh sesak, banyak warga sipil yang meminta pertolongan dari bombardir Israel. Selama hampir satu bulan mereka semua dikepung, tidak ada bantuan, di bunuh dan dibom.
“Ini semua harus segara dihentikan”, tegas Guterres.