Selasa, Oktober 8, 2024
spot_img

Ancaman Krisis Air Dunia Meningkat, Apa Penyebabnya?

Internasional, Lokacita: Saat ini ancaman krisis air masih menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi oleh dunia. Ada banyak sekali dampak buruk jika masyarakat dunia kekurangan pasokan air bersih.

Kekurangan air bersih tentu saja dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kekeringan, penyebaran penyakit, dan perang kecil. Hal ini diungkap secara langsung melalui Dialog Forum Merdeka Barat 9 yang berlangsung di Bali dengan tema Kolaborasi Global Antisipasi Krisis Air Dampak Perubahan Iklim pada Senin, (16/10/2023) kemarin.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikora Karnawati mengungkap jika acara tersebut menjadi momentum kolaborasi yang tepat untuk mengantisipasi krisis air secara global. Ia juga mengatakan jika Indonesia berperan penting sebagai penengah bagi negara berkembang sekaligus negara maju.

Adapun dampak dari perubahan iklim saat ini dapat mengakibatkan ancaman krisis air semakin meningkat, tentunya hal ini lebih rentan dirasakan oleh negara-negara miskin. Sebab kapasitas pengetahuan dan teknologi negara tersebut masih belum siap untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang ekstrim.

Dalam kolaboriasi forum air dunia WWFyang ke-10, Indonesia mengambil peran penting untuk mempersuasi pertukaran pengetahuan sekaligus teknologi untuk menegah krisis air akibat perubahan iklim. Selain itu, teknologi yang dimiliki Indonesia juga dinilai mampu untuk memonitor dampak perubahan iklim dengan sangat baik.

Seiring bertambahnya populasi dan industrialisasi, kebutuhan akan air bersih juga semakin meningkat. Bahkan sumber-sumber air seperti danau dan sungai saat ini mengalami penurunan air yang sangat signifikan.

Hal ini tentu saja memicu ketidaksetaraan akses air bersih. Jika sumber air tersebut diambil secara terus-menerus, maka ancaman krisis air dunia semakin tak terhindarkan. Itulah sebabnya sangat penting untuk menjaga keseimbangan ketersediaan air.

Masalah ancaman krisis air ini tentunya melibatkan banyak negara untuk melakukan kolaborasi, dan Indonesia sebagai pihak penengah akan mengembangkan teknologi yang efisien untuk mengelola air. Selain itu investasi terhadap riset dan pengembangan teknologi hijau juga menjadi kunci untuk mengatasi masalah krisis air dalam jangka panjang.

EditorDewi F

Bagikan

Komentar

Artikel Terkait
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
Google search engine
- Advertisment -
Google search engine

Terbaru