INTERNASIONAL, Lokacita: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap tidak hadirna Presiden China, yakni Xi Jinping, yang tidak bersedia untuk menghadiri pertemuan penting para pemimpin negara di dunia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dijadwalkan akan diselenggarakan di India.
Biden menyatakan bahwa absennya Xi Jinping dalam acara tersebut menimbulkan keprihatinan karena pertemuan ini dianggap sebagai peluang berharga untuk berdiskusi tentang isu-isu global yang mendesak serta memperkuat kerja sama antar negara-negara besar.
Menurutnya pertemuan tersebut akan menjadi sebuah ajang yang sangat baik untuk menyatukan kembali dan mempererat hubungan antara berbagai negara khususnya Amerika dan China yang sempat berkonflik dalam hal persaingan dagang antara kedua negara adidaya tersebut.
Lebih lanjut, Biden menjelaskan meskipun dirinya masih belum bisa bertemu dengan Presiden Xi Jinping menurutnya masih ada kesempatan lain dimana mereka bisa bertemu dan membincangkan terkait hubungan kedua negara tersebut.
Menurut informasi dari Republika.co.id, Xi diperkirakan tidak dapat menghadiri pertemuan para kepala negara G20 yang dilaksanakan di new delhi, india. sementara itu Li Qiang yang merupakan perdana mentri china akan hadir pada acara tersebut mewakili Beijing.
Dilansir dari voaindonesia.com, India sebagai tuan rumah juga kecewa dengan informasi tersebut karena sebelumnya pertemuan tersebut dianggap akan menjadi ajang menjalin hubungan antar China dan negara-negara tetangga nya di selatan.
Sama seperti xi, Vladimir Putin juga dikabarkan tidak akan hadir pada pertemuan tersebut dan digantikan oleh Menteri Luar Negeri Russia yang bernama Sergei Lavrov
Tidak hadirnya Vladimir Putin dan Xi Jinping dalam pertemuan tersebut mencerminkan pergeseran dalam geopolitik global dan menimbulkan pertanyaan tentang evolusi hubungan antarnegara besar serta implikasinya terhadap keseimbangan kekuasaan dunia.
Mengutip dari Reuters.com, untuk mempersiapkan KTT G20 di New Delhi yang digelar pada 9 sampai 10 September, india telah melakukan banyak persiapan yang salah satunya adalah menyiapkan sebanyak hampir 130.000 personel keamanan, termasuk 80.000 anggota Kepolisian Delhi.
Sebelumnya, diketahui bahwa pertemuan terakhir yang mempertemukan kedua penguasa negara amerika dan china tersebut terjadi pada bulan november 2022 saat keduanya menghadiri acara KTT G20 di Bali, Indonesia.