INTERNASIONAL, Lokacita:Â Pemilihan Presiden (Pilpres) Turki diselengarakan hari Ini, Tayyib Erdogan selaku petahana dihadapkan dengan lawan kompetitor terberatnya.
Diketahui, warga Turki berbondong-bondong memberikan suaranya. Pemilihan tersebut, dianggap paling penting dalam sejarah 100 tahun Turki modern.
Pilpres tahun ini, disebut-sebut dapat menggeser Recep Tayyip Erdogan, yang dinilai semakin otoriter. Pemungutan suara hari ini akan memutuskan tidak hanya siapa yang memimpin Turki, dengan jumlah penduduk 85 juta jiwa, Minggu (14/05/2023).
Ada tiga calon dalam pemilihan presiden Turki diantaranya, Erdogan sebagai petahana, Kemal Kilicdaroglu dan Sinan Oganyang. Kilicdaroglu prediksi sebagai lawan utama Erdogan. Mengingat, ia memimpin koalisi enam partai oposisi.
Seorang kandidat harus memenangkan lebih dari 50% suara untuk terpilih sebagai Presiden Turki. Jika tidak, akan menuju putaran kedua pada 28 Mei.
Tantangan Terbesar Erdogan
Diketahui, pilpres kali ini dianggap sebagai tantangan terbesar bagi Erdogan. Mengingat ia tengah menghadapi tantangan ekonomi dan kritik bahwa dampak gempa dahsyat tanggal 6 Februari.
Polling dibuka pada pukul 8 pagi (05.00 GMT) dan ditutup pada pukul 5 sore. (14.00 GMT). Berdasarkan hukum yang berlaku, pelaporan hasil apa pun dilarang sampai jam 9 malam. Untuk memutuskan pemungutan suara putaran kedua atau tidak untuk pemilihan presiden.
“Perubahan diperlukan untuk negara ini. Setelah pemilu akan ada krisis ekonomi di ambang pintu lagi, jadi saya ingin perubahan,” kata Nuri Can.
Namun, Hayati Arslan mengatakan pendapat lain, ia lebih memilih Erdogan dan Partai AK-nya.
“Situasi ekonomi negara sedang tidak bagus tapi saya tetap yakin Erdogan akan memperbaiki situasi ini. Prestise Turki di luar negeri sudah mencapai titik yang sangat bagus dengan Erdogan dan saya ingin ini terus berlanjut,” pungkas Hayati.