NASIONAL, Lokacita: Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno temui Wamen Lingkungan Hidup (LH) dan Ekologi Tiongkok Guo Fang, untuk atasi persoalan pulusi udara.
Pertemuan tersebut, dalam rangka kunjungan Eddy pada 12-17 April 2025 untuk memenuhi undangan pemerintah Tiongkok guna membahas pengembangan energi terbarukan.
“Kami tadi membahas pengalaman China (Tiongkok) dalam melakukan penurunan emisi dan perbaikan kualitas udara secara sangat signifikan, termasuk juga transisi energi yang mereka lakukan,” kata Eddy.
Ia menjelaskan, keberhasilan Tiongkok dalam akselerasi penurunan emisi dan memperbaiki kualitas udara menjadi pelajaran penting untuk Indonesia.
Sebab, dalam 10 tahun negara itu berhasil menambah ‘hari dengan kualitas udara baik’ dari 13 hari menjadi 300 hari.
Menurutnya, itu adalah pencapaian yang langkah-langkahnya perlu diikuti oleh Indonesia.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, Tiongkok menerapkan berbagai kebijakan demi meningkatkan kualitas udara.
Salah satunya, mengembangkan sumber-sumber energi terbarukan untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga batubara di kawasan padat penduduk.
Selain itu, mereka juga membahas tentang pembangkit listrik batubara di Tiongkok yang jumlahnya semakin menurun dalam satu dekade terakhir.
Eddy menyebutkan, pembangkit listrik tenaga batubara di Tiongkok yang semula mencapai 67%, kini telah berkurang menjadi 53%.
“Pemanfaatan energi fosil dengan energi terbarukan di Negeri Tirai Bambu itu saat ini sudah seimbang. Di masa depan Tiongkok akan lebih mengembangkan energi terbarukan, khususnya di bidang solar, angin, dan hidro,” ungkap Eddy.
Ia mengungkapkan, Indonesia dan Tiongkok juga telah berkoordinasi untuk menindaklanjuti pembahasan terkait kolaborasi untuk penanganan polusi udara.
“Ada juga Belt and Road Green Cooperation yang merupakan kerja sama hijau yang diinisiasi oleh pemerintah China yang juga akan bermanfaat kalau kita turut aktif dalam berbagai diskusi, dialog, dan pembicaraan di forum ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, pengalaman dan keberhasilan Tiongkok dalam melakukan transformasi, yakni transisi energi maupun dan aspek pengelolaan lingkungan hidup, menjadi pembelajaran bagi Indonesia.





