Nasional, Lokacita: Pergelaran debat Cawapres yang dilakukan tadi malam menarik banyak perhatian. Salah satunya adalah istilah asing SGIE yang dilayangkan oleh Gibran terhadap Cak Imin. Lantas, apa itu SGIE?
Awal mula istilah ini muncul saat Gibran bertanya kepada Cak Imin mengenai cara mendongkrak peringkat Indonesia dalam SGIE. Saat pertanyaan tersebut dilayangkan, sontak saja suasana debat cawapres mendadak ramai.
Bukan karena jawaban Cak Imin, melainkan pengakuan dari Cak Imin bahwa ia tak paham apa itu SGIE. Sontak pernyataan dari pasangan urut nomor 1 ini mendadak ramai dibahas di sosial media.
Apa Itu SGIE?
Mendadak ramai menjadi bahan perbincangan di sosial media. Memangnya apa itu SGIE? State of the Global Islamic Economy adalah laporan tahunan terkait ekonomi halal dunia yang disusun dan dipublikasikan.
Saat ini SGIE sudah dikeluarkan hingga edisi ke-9 pada tahun 2022 dengan sajian data umat Islam dunia yang diperkirakan menelan dana hingga 2 dolar triliun lebih.
SGIE membahas mengenai sektor makanan, farmasi, mode dan lainnya. Berdasarkan edisi ke-9 yang terbit pada tahun 2022, Malaysia memimpin SGIE dengan investasi mencapai 25 dolar miliar lebih.
Sedangkan Indonesia sendiri menempati posisi 2 untuk kategori makanan halal. Peringkat ketiga di fashion busana, dan peringkat ke-9 untuk kategori kosmetik dan farmasi. Jadi secara keseluruhan Indonesia menempati posisi ke-4.
Walaupun menjadi senjata pamungkas, ternyata Gibran dicap ngaco oleh pengamat lantaran pertanyaan yang dilayangkannya. Pengamat mengungkap jika pertanyaan tersebut bulan level cawapres.
Anies Baswedan pun turut membuka suara terkait pertanyaan dari Gibran perihal SGIE. Menurutnya pertanyaan tersebut bisa dijawab oleh level Google.
Lebih lanjut, Anies mengungkap jika semakin tinggi level, maka akan semakin fokus terhadap substansi.
“Jadi silahkan publik menilai, apakah format cerdas cermat hapalan atau tentang ideologi dan gagasan yang akan diwujudkan melalui kebijakan,” katanya.