Nasional, Lokacita: Indra Charismiadji, Juru Bicara Timnas Amin, yang juga merupakan kader Partai Nasdem dan calon legislatif DPR RI 2024, ditangkap oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur Pada Rabu (27/12). Diduga terkait kasus pajak.
Kabar penangkapan ini dikonfirmasi oleh jubir lain, Iwan Riadi Tarigan, di markas Timnas Amin.
Kabar tersebut lantas dikonfirmasi oleh Iwan Riadi Tarigan, rekan kerja Indra yang juga merupakan Jubir lain di markas Timnas Amin.
Iwan mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi terkait laporan penangkapan tersebut untuk memastikan detail kasusnya.
“Menurut laporan memang demikian(ditangkap), kami sedang telusuri” ungkap Iwan, di markas pemenangan Timnas Amin dikutip RMOL.ID.
Kala itu, Iwan belum memberikan rincian tentang dugaan penggelapan pajak yang menurut dugaan dilakukan Indra, dan belum menjelaskan kronologi penangkapannya.
Dirinya menyatakan bahwa nantinya, tim hukum mereka akan menyampaikan informasi secara lengkap untuk menghindari penyebaran fitnah atau pemutarbalikan fakta terkait kasus ini.
“Agar tidak terjadi fitnah, pemutarbalikan fakta. Nanti, akan disampaikan secara detai dan runtut lewat tim hukum kami” sambungnya
Kendati demikian, Timnas Amin tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan terhadap Indra Charismiadji, sambil menekankan pentingnya menghargai upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak berwenang.
Profil Indra Charismiadji
Menurut Detik, Indra Charismiadji, juga dikenal sebagai A Nurindra B Charismiadji, lahir pada 9 Maret 1976 di Bandung. Dia merupakan calon legislatif dari Partai NasDem untuk Pileg 2024.
Sebagai Jubir Amin, Indra terpantau pada beberapa kesempatan menyampaikan statment/pernyataan terkait paslon 01.
Indra memiliki latar belakang pendidikan di University of Toledo, Amerika Serikat, dengan gelar ganda di bidang keuangan dan pemasaran. Selanjutnya, dia melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi di Dana University, Michigan, AS.
Setelah bekerja di beberapa perusahaan besar di Amerika Serikat seperti Dana Corporation, Merril Lynch dan Omnicare di tahun 2002. Indra memutuskan kembali ke Tanah Air.
Di Indonesia Indra dikenal sebagai inovator dalam pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer atau Computer-Assisted Language Learning (CALL), dengan kesuksesan dalam mengimplementasikan metode tersebut di berbagai institusi pendidikan.
Selain itu, Indra juga aktif dalam berbagai organisasi pendidikan dan teknologi di Indonesia, termasuk berperan sebagai Direktur Utusan Khusus Pendidikan di Vox Populi Institute Indonesia, Ketua Dewan Pembina di Perkumpulan Sekolah Digital Indonesia, dan memiliki posisi penting di beberapa asosiasi guru dan pendidik di Indonesia dan Asia Pasifik.
