Minggu, November 3, 2024
spot_img

Satelit Satria-1 Siap Beroperasi Bulan Desember, Simak Fakta Uniknya!

Nasional, Lokacita: Satelit Satria-1 milik Indonesia secara resmi telah mengorbit ke luar angkasa dan akan siap beroperasi di bulan depan, tepatnya 29 Desember 2023.

Proyek yang sudah dimulai sejak tahun 2019 ini diluncurkan pada Minggu, 18 Juni 2023 di Cape Canaveral, Florida Merika Serikat.

Menariknya, mengenai peluncuran satelit Satria-1 sebagai satelit terbesar milik Indonesia ini memiliki sederet fakta unik yang menarik untuk dibahas. Selengkapnya sebagai berikut.

1. Satelit Terbesar di Asia

PLT Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo), Arief Tria Hardiyanto mengatakan bahwa satelit Satria-1 adalah satelit terbesar di Asia pada kelas di atas 100 Gbps.

Satelit dengan berat 4,6 ton ini mengorbit 146 derajat dengan masa guna hingga 15 tahun lamanya.

2. Mendorong Peningkatan 3T

Melalui satelit ini Kominfo berupaya untuk mengatasi kesenjangan digital di wilayah Indonesia, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Selain itu satelit ini juga ditargetkan untuk menjangkau sebanyak 3.700 titik layanan Kesehatan, 47.900 titik desa, dan 4.500 titik layanan publik.

Melalui operasi transmisi lewat udara, layanan Satria 1 diprediksi mampu menjangkau cakupan wilayah yang sangat luas, yakni dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

Cakupan layanan yang luas akan mampu mengatasi hambatan geografis seperti daratan, gunung, bukit, lembah dan ngarai.

3. Melibatkan Perusahaan Elon Musk

Satelit Satria-1 milik Indonesia dibangun oleh perusahaan Elon Musk, yakni Thales Alenia Space (TAS) dari Prancis menggunakan platform SpaceBus NEO.

Satelit ini juga diluncurkan dengan bantuan dorongan Roket Falcon-9 milik perusahaan Elon Musk.

4. Memakan Banyak Biaya

Sebelumnya Satria 1 pernah diangkut menggunakan kapal kargo Nordic dari Prancis menuju Cape Canaveral, Amerika Serikat melalui jalur laut memakan waktu sekitar 17 hari.

Akibatnya biaya pembuatan satelit ini membengkak dari yang awalnya 450 juta dolar Amerika (Rp 6,6 triliun) menjadi 540 juta dolar Amerika (Rp 8 triliun).

Itulah tadi sederet fakta menarik mengenai satelit Satria-1 milik Indonesia yang akan beroperasi pada 29 Desember 2023 mendatang.

Bagikan

Komentar

Artikel Terkait
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
Google search engine

Terbaru