DAERAH, Lokacita: Forum Pemuda Masyarakat Bersatu (FPMB) Jawa Barat menggelar aksi soal maraknya kasus begal dan curanmor, yang telah meresahkan masyarakat.
Diketahui, puluhan pemuda dan masyarakat yang ikut serta dalam aksi digelar di depan kantor Polda Jabar pada Rabu (20/11/2024).
Koordinator Lapangan (Koorlap) aksi Aditama mengatakan peningkatan kasus begal dan curanmor telah terjadi di berbagai wilayah Jawa Barat.
“Banyak korban mengalami luka parah, bahkan kehilangan nyawa, akibat aksi kekerasan yang dilakukan oleh pelaku,” ungkapnya
Bahkan menurut Adit, pelaku tidak segan-segan para pelaku melakukan aksi pembegalan dilakukan di siang hari hingga sore hari, serta membawa senjata tajam dan senjata api laras panjang.
“Seperti yang terjadi di parongpong barat dan garut, serta di wilayah bandung raya,” ungkapnya.
Kondisi tersebut, menurut Adit, telah mengakibatkan ketakutan masyarakat, terutama di kalangan pemuda dan perempuan, untuk beraktivitas di luar rumah.
“Serta kerugian ekonomi bagi masyarakat yang kehilangan kendaraan bermotor sebagai sarana utama mencari nafkah,” ungkapnya.
Hal ini terjadi karena kurangnya kehadiran polisi di daerah rawan, terutama pada malam hari, dapat menciptakan peluang bagi tindak kriminal, seperti begal atau pencurian.
“Sehingga rasa aman masyarakat berkurang, yang di akibatkan oleh ketidakpercayaan terhadap aparat penegak hukum,” tegasnya.
Fenomena seperti ini, tentu tidak sejalan dengan tugas pokok dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2002.
“Berdasarkan Pasal 13, Polri bertugas untuk, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Tuntutan Aksi FPMB
Adapun beberapa tuntutan aksi FPMB diantaranya sebagai berikut:
- Menuntut pihak kepolisian untuk meningkatkan intensitas patroli di daerah rawan begal dan curanmor.
- Penempatan pos keamanan di wilayah strategis yang sering menjadi target kejahatan.
- Menghukum pelaku kejahatan dengan hukuman yang maksimal untuk memberikan efek jera.
- Memastikan proses hukum berlangsung cepat dan transparan.
- Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menghindari kejahatan dan melapor secara efektif.
- Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menghindari kejahatan dan melapor secara efektif, dalam bentuk program sosialisasi atau sentral pengaduan darurat begal dan curanmor.
- Menuntut pihak Polda Jawa Barat untuk nyampaikan informasi dan tuntutan kami ke seluruh Polres di wilayah Jawa Barat.
Selain itu, Adit juga menyampaikan harapan bahwa aparat keamanan lebih serius menangani isu kriminalitas.
“Sehingga masyarakat merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.





