DAERAH, Lokacita: Proyek pelindung tebing sungai di bantaran Bengawan Solo ambruk sepanjang 270 meter berdampak pada lingkungan di sekitarnya.
Proyek tersebut, berlokasi di Desa Tanggungan dan Lebaksari, Kecamatan Boureno, Bojonegoro.
Sawah warga yang rusak akibat ambruknya proyek senilai Rp 40 miliar itu berada di sisi Desa Tanggungan. Sedagkan jalan lingkungan yang rusak berada di Dusun Nggowok, Desa Lebaksari.
“Tanah sawah ada yang rusak, nggak ada ganti rugi dari awal saat pelaksanaan proyek,” ujar salah satu warga Tanggungan berinisal P Rabu (12/02/2025).
Beberapa warga lain yang biasa beraktivitas di sekitar Bengawan Solo saat ditemui detikJatim juga mengatakan pada saat awal pengerjaan proyek berbagai persoalan muncul.
Salah satunya mengenai letak pemasangan sheet pile yang berubah dari titik awal perencanaan di lokasi sehingga tanah warga yang terdampak.
Tidak adanya ganti rugi atas aset milik warga ini pun ramai menjadi perbincangan masyarakat setempat.
“Ini kalau masangnya di sini mungkin nggak bakal ambruk. Soale ini tanah padas (tanah lama). Kalau di situ ya ambruk soale tanah baru. Waktu di teropong itu di sini titiknya, tapi ya nggak tahu kok bisa pindah situ. Ah, kami wong cilik yo meneng wae,” ujar warga lain berinisial AK.
Bukan cuma itu, warga lain juga memaparkan bahwa proses pemasangan sheet pile itu berlangsung sangat cepat.
Menurut warga pemasangan ini terkesan terburu-buru sehingga tidak sedikit papan sheet pile harus dipotong sebelum dipasang.
“Panjang sheet pile iki 14 meter, tapi pas masang ono sing dipotong (pada saat pemasangan ada yang dipotong). Akhire cuma pirang meter sing kependem, iku mungkin sing akhire dadekno ambruk (Akhirnya hanya beberapa meter saja yang terpendam di tanah),” kata warga.
“Tapi bolak balik awak dewe iki wong cilik, ora wani omong akeh (Tapi kembali lagi kami ini orang kecil, tidak berani bicara banyak),” lanjutnya.