Daerah, Lokacita: Untuk mencegah inflasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis melalui Engkus Sutisnas selaku Pj Bupati Ciamis gencarkan gerakan Hayu Tasyarakur.
PJ Bupati Ciamis itu mengeluarkan edaran tentang gerakan Hayu Tasyakur yang merupakan singkatan dari Hayu Bertanam Sayur Anu Waktuna Kaukur (mari menanam sayur di waktu yang terukur).
Gerakan ini dikumandangkan ke semua lapisan masyarakat agar bisa melakukan gerakan tersebut di halaman rumah, kantos dinas, desa, kelurahan, dan kecamatan.
Masyarakat diimbau untuk menanam tanaman yang dibutuhkan sebagai bumbu dapur, seperti cabai rawit, tomat, dan bawang.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis Giyatno menyampaikan bahwa pihaknya tak ketinggalan melakukan gerakan tersebut. Gerakan Hayu Tasyakur itu dilakukan di lingkungan kerja Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis.
Dalam salah satu video pendek yang diunggah oleh Disnakkan Kabupaten Ciamis di Instagram, Giyatno juga menyampaikan keikutsertaan Disnakkan dalam gerakan Hayu Tasyakur.
“Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan dalam rangka stabilisasi inflasi di Kabupaten Ciamis, Disnakkan Hayu Bertasyakur,” ucap Giyatno yang saat ini menjabat sebagia Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis itu.
Gerakan yang dilakukan dalam bidang hortikultura ini dilakukan demi menekan inflasi. Pasalnya, komoditas hortikultura digadang-gadang sebagai salah satu komoditas yang menyumbang inflasi di Kabupaten Ciamis.
Sejumlah masyarakat di Kabupaten Ciamis telah melakukan gerakan itu. Salah satunya yakni di daerah Sikuraja, Kelurahan Linggasari.
Akan tetapi beberapa di antaranya memang telah melakukan kegiatan bercocok tanam di halaman rumah bahkan sebelum adanya imbauan dari Pemkab Ciamis.
Engkos sebagai salah satu warga Sikuraja menyampaikan bahwa ia memang telah memiliki niat untuk bercocok tanam di halaman rumah dengan menggunakan polibag.
Menurutnya, niat itu juga sekaligus perwujudannya untuk melakukan imbauan dari Pemkab Ciamis.
“Ya memang sudah ada niat mau menanam cabai rawit pakai polibag. Lalu ada imbauan dari pemerintah ya bagus juga sekalian ikut melaksanakan anjuran dari Pemkab Ciamis,” ucap Engkos.
Sementara itu, Minar yang merupakan warga Sikuraja juga menyampaikan keuntungan dari penanaman tanaman bumbu dapur ini.
Menurutnya, ia tidak perlu lagi membeli bumbu dapur karena sudah tersedia di halaman rumah dan tinggal dipetik.
“Lumayan tidak usah beli. Kalau butuh cabai rawit, tomat, atau bawang tidak usah beli tinggal metik saja,” kata Minar.