Daerah, Lokacita: Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045, salah satunya adalah menurunkan angka stunting.
Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam program pencegahan stunting.
Kegiatan dari program tersebut adalah mengkampanyekan percepatan penurunan stunting yang digelar di Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jumat (12/01).
Wenny Haryanto, Anggota DPR RI Komisi IX turut hadir dalam kegiatan tersebut dan memaparkan terkait pencegahan stunting.
Menurutnya, upaya penurunan stunting ini dimulai pada Januari 2021 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Rapat Terbatas rapat terbatas antara Presiden dengan BKKBN.
“Dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi saat itu, BKKBN diberikan tugas sebagai Ketua Penanganan Stunting, yang targetnya di tahun 2024 nanti harus turun sampai 14 persen,” ungkapnya.
Wenny mengungkapkan bahwasanya pemerintah serius dalam menekan angka stunting di Indonesia sebagai upaya mempersiapkan bonus demografi yang akan diraih oleh Indonesia.
“Jika stunting tidak dikendalikan, maka bonus demografi tersebut akan gagal,” ungkapnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama ikut dalam pencegahan dan penurunan angka stunting khususnya di Kota Bekasi.
“Dengan begitu diharapkan akan memberi manfaat yang besar terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, perwakilan dari BKKBN Jawa Barat Angela Sri Melani mengungkapkan program kerjasama dalam penurunan angka stunting selaras dengan tugas dan fungsi dari BKKBN dalam membangun keluarga sejahtera dan terencana.
“Program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) merupakan salah satu program dari BKKBN yang di dalamnya ada fokus untuk mencegah stunting,” ungkpanya.
