Olahraga, Lokacita: Getafe akan menjadi “kuda hitam” pada kompetisi La Liga musim 2023/2024. Hingga pekan ke-18, Getafe berada di peringkat 8 La Liga dengan 26 poin, hanya kalah empat kali.
Getafe menjadi sorotan usai melakukan langkah menarik pada bursa transfer awal musim 2023/2024. The Azulons mendatangkan Mason Greenwood dengan status pinjaman dari Manchester United.
Mason Greenwood merupakan pemain yang mendapat banyak perhatian. Pasalnya, bintang berusia 22 tahun itu sudah lebih dari satu musim terkena sanksi internal setelah terlibat insiden kekerasan dalam rumah tangga.
Di bawah bimbingan pelatih Jose Bordalas, kiprah Getafe di musim 2023/2024 bisa dikatakan sangat menjanjikan. Simak fakta menarik lainnya mengenai Getafe di bawah ini.
Anak dari Mantan Pelatih Timnas Indonesia
Selain Mason Greenwood, tim Getafe punya satu pemain yang cukup familiar di telinga publik Indonesia. Pemain itu adalah gelandang Luis Milla.
Luis Milla merupakan anak dari mantan pemain timnas Indonesia Luis Milla. Nama mereka memang sama. Bahkan dimainkan juga dari tempat yang sama.
Selain Luis Milla, Getafe punya beberapa pemain ternama. Para pemain tersebut antara lain Roberto Soldado, Jaime Mata, Marc Cucurella, Dani Parejo, dan Esteban Granero.
Rekor Transfer Termahal
Sebelum bersinar di Brighton dan dibeli Chelsea seharga €65 juta, Marc Cucurella lebih dulu bermain untuk Getafe. Dia bermain untuk Getafe selama dua musim. Cucurella didatangkan Getafe dari Barcelona pada musim 2019/2020.
Saat itu, Getafe harus mengeluarkan dana sebesar 11,80 juta euro untuk membeli Cucurella muda. Ini merupakan rekor pembelian termahal sepanjang sejarah Getafe.
Namun, Getafe mendapat kemenangan lumayan atas Cucurella. Pasalnya pada musim 2021/2022, Brigton membelinya seharga 18 juta euro.
Satu-satunya trofi besar yang diraih adalah kejuaraan Segunda B pada tahun 1998/1999.
Meski begitu, Getafe bermain cukup konsisten di La Liga. Sejak promosi pada tahun 2005, tim ini baru terdegradasi selama satu musim, yakni pada musim 2015/2016. Mereka mampu bersaing dengan cukup kompetitif.
Sementara itu, Getafe bisa dikatakan menjadi salah satu kuda hitam di Copa del Rey. Getafe mencapai final pada musim 2006/2007 dan 2007/2008. Mereka tidak selalu bisa menang.
Kiprah di Eropa
Meski belum pernah menjuarai Piala Champions, mereka pernah bermain di kompetisi antarklub Eropa. Getafe bermain tiga kali di Liga Europa atau sebelumnya di UEFA Cup.
Pada musim 2007/2008, Getafe lolos ke Liga Europa setelah mencapai final Copa del Rey. Saat itu, Sevilla masuk Liga Champions sebagai juara. Dengan demikian, Getafe lolos ke Liga Europa dan melaju ke perempat final.
Kemudian, Getafe kembali berlaga di Liga Europa pada musim 2010/2011 dan 2019/2020. Pada penampilan terakhirnya, berhasil mencapai babak 16 besar.