Senin, Maret 24, 2025
spot_img

Heboh Cuitan dr. Tifa Mengenai Pandemi 2.0, Begini Tanggapan IDI

 VIRAL, Lokacita:  Baru baru ini masyarakat dikejutkan dengan informasi akan adanya pandemi 2.0 yang berakibat pada akan diberlakukannya lockdown pada september tahun ini.

Berita tersebut diketahui berasal dari sebuah cuitan di twitter yang mengatakan bahwa pandemi akan datang dan lockdown akan dilakukan.

Akun twitter yang dimaksud mengutip dari liputan 6 merupakan milik dari seorang ahli Epidemiologi Molekuler, Tifauzia Tyassuma.

Melalui akun Twitter @DokterTifa mengatakan bahwa pandemi telah dijadwalkan pada tahun 2023.

Ia juga menambahkan bahwa pandemi 2.0 akan terjadi lalam jangka waktu 1-2 bulan serta peraturan WFH, Lockdown, dan Wajib Masker akan diberlakukan kembali.

Lebihlanjut @DokterTifa juga menduga bahwa poludi udara akan dipakai sebagai alasan agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat.

Pernyataan yang diposting pada 6 septeber lalu itu merujuk pada pemberlakuan WFH yang terjadi di Jabodetabek pada beberapa waktu lalu.

Kebijakan tersebut membuat sebanyak 50 persen Aparatur Sipil Negara se-Jabodetabek agar melakukan Work From Home dengan tujuan menekan polusi udara.

Mengutip dari cnnindonesia.com, pemberlakuan WFH di jabodetabek tercantum dalam Instruksi Mendagri Nomor 2 Tahun 2023, terkait Pengendalian Pencemaran Udara di wilayah Jabodetabek.

Tanggapan IDI Mengenai Pandemi 2.0

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Adib Khumaidi, Sp.OT, menghimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan informasi dari sumber yang tidak terpercaya.

Adib juga mengungkapkan bahwa menurutnya informasi yang mengatakan bahwa pandemi akan terjadi kembali pada bulan September tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas.

Dikutip dati health.detik.com, cuitan tersebut menurut dr Adib merupakan informasi personal, tidak ada kerangka ilmiah didalamnya.

Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UNJ itu juga menghimbau masyarakat agar mencari informasi seputar kesehatan hanya dari referensi utama baik itu dari IDI maupun Dokter Spesialis.

Bagikan

Komentar

Artikel Terkait
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
Google search engine
- Advertisment -
Google search engine
- Advertisment -
Google search engine

Terbaru