Internasional, lokacita: Baru baru ini media sosal kembali dihebohkan dengan viralnya surat lama dari pemimpin Al-qaeda Osamah Bin Laden.
Surat tersebut dilayangkan Osamah pada Amerika setelah aksi terorisme yang didalanginya pada 11 september 2001 yakni penabrakan pesawat pada gedung WTC (World Trade Center) di kota New York.
Menurut CNN, Osamah (dalam surat) serangan penabrakan pesawat itu merupakan hukuman yang pantas diterima oleh warga Amerika lantaran negara tersebut dianggap membela kaum yahudi terkhusus yahudi Israel yang melakukan penajahan di jalur Gaza.
Lebih lanjut Osamah juga mengatakan bahwa rakyat AS yang membaar pajak secara tidak langsung berkontribusi atas kerugian yang dialami umat islam di timur tengah, termasuk penjajahan yang dilakukan Israel pada jalur Gaza.
Bagi pemimpin Al-qaeda itu negara paman sam telah sejak lama menjadi “pelayan” bagi kaum yahudi yang menggerakan perekonomian dan media di negara tersebut.
Ia juga menyoroti terkait gagasan hak historis kepemilikan tanah Palestina yang diklaim milik yahudi dalam taurat merupakan hal keliru dan direkayasa.
menurutnya hal tersebut merupakan penyelewengan yang sangat besar karena hari ini tanah tersebut telah berpindah kepemilikan pada umat islam.
Peryataan Osamah pada surat tersebut kemudian viral di berbagai media sosial, salahsatunya adalah media sosial yang ramai digandrungi remaja hari ini yakni Tiktok.
Dilansir dari CNBC, Pesan yang ditulis Osamah tersebut mulai di share di tiktok pada Selasa (14/11), hadirnya surat tersebut memicu banyak perdebatan ditengah kondisi inflasi Israel ke Palestina.
Fenomena tersebut ditentang keras oleh gedung putih bahkan Tiktok dengan sigap mengambil tindakan untuk menghilangkan konten tersebut dalam platform mereka.
Melalui media X (dulu bernama twitter) perusaan asal Tiongkok tersebut memberikan pernyataannya dan secara resmi menyatakan bahwa mereka akan menghapus konten terkait dan melakukan penyelidikan bagaimana konten tersebut dapat masuk ke medianya.
Pesan Osamah untuk amerika itu dirilis setahun setelah tragedi WTC, surat tersebut berisi ketidak setujuannya terhadap aktifitas negara-negara barat di negara-negara muslim serta secara eksplisit mengutuk AS atas dukungannya terhadap Israel.